Kamis, 09 Februari 2023

Ketika Menulis Buku Nonfiksi


Judul               : Ketika Menulis Buku Nonfiksi

Resume ke -    : 14

Gelombang      : 28

Tanggal           : 8 Februari 2023

Tema               : Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber     : Musiin, M. Pd.

Moderator       : Yandri Novita Sari, S. Pd.

 

Tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta termasuk dalam jenis tulisan nonfiksi. Tulisan nonfiksi bertujuan untuk memberikan informasi tentang fenomena – fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenarannya dengan emperik. Tulisan nonfiksi mempunyai beberapa ciri: berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual, bersifat objektif yang berbasis data dan fakta untuk menarik dan menggugah nalar pembaca, bahsa bersifat denotatif atau apa adanya, penjelasan berupa fakta atau gagasan. Contoh tulisan nonfiksi adalah biografi, esai, makalah, artikel, karya tulis ilmiah, dan buku nonfiksi.

Ada 3 pola dalam penulisan buku non fiksi. Ketiga pola tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Pola Hierarkis

Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit. Contoh dari pola ini adalah buku pelajaran.

2.      Pola Prosedural

Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh dari pola prosedural adalah buku panduan.

3.      Pola Klaster

Buku disusun dengan poin per poin atau butir per butir. Pola ini biasanya diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah. Kelima langkah penulisan buku nonfiksi tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Pratulis

Langkap pratulis ini dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan awal. Kegiatan tersebut dapat berupa:

a.       Menentukan tema

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

b.      Menemukan ide

Untuk membuat tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai sumber: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku, survei, wawancara.

c.       Merencanakan jenis tulisan

d.      Mengumpulkan bahan tulisan

e.       Bertukar pikiran

f.        Menyusun daftar

g.      Meriset

h.      Membuat Mind Mapping

i.        Menyusun kerangka

 

2.      Menulis Draf

Menulis draf adalah kegiatan menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada cara ide dituliskan.

Anotomi buku nonfiksi adalah sebagai berikut:

a.       Halaman Judul

b.      Halaman Persembahan (OPSIONAL)

c.       Halaman Daftar Isi

d.      Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

e.       Halaman Prakata

f.        Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

g.      Bagian /Bab

h.      Halaman Lampiran (OPSIONAL)

i.        Halaman Glosarium

j.        Halaman Daftar Pustaka

k.      Halaman Indeks

l.        Halaman Tentang Penulis

3.      Merevisi Draf

Merevis draf dapat dilakukan dengan merevisi sistematika / struktur tulisan dan penyajian. Selain itu juga dengan memeriksa gambaran besar dari naskah.

4.      Menyunting Naskah

Kegiatan menyunting naskah dapat dilakukan dengan mendasarkan pada KBBI dan PUEBI. Kegiatan menyunting naskah dapat meliputi ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan norma.

5.      Menerbitkan


Referensi sangat dibutuhkan ketika menulis buku. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini:

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan’

Selain dari kelima hal di atas, referensi atau bahan tulisan juga bisa didapatkan dari trending topik. Contoh trending topik terkait dengan platform merdeka mengajar adalah kurikulum belajar, kurikulum merdeka, perencanaan pembelajaran, asesmen, P5, profil pelajar Pancasila, penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid, perencanaan untuk perbaikan satuan pendidikan, rapor pendidikan sebagai sumber data perencanaan, disiplin positif. Untuk mengetahu suatu topik menarik atau tidak, bisa dicek di Google Trends.

Tidak kalah penting dalam tulisan nonfiksi adalah kutipan dari sumber yang dipakai. Aturan dalam pengutipan adalah menyertakan sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Kutipan langsung sebaiknya berisi beberapa paragraf saja. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Salah satu contohnya ada pada link berikut: https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/

Sebagai penutup, Ibu Musiin, narasumber pertemuan ke – 14 memberikan motivasi, “ Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang.”

 

Ke Jatiasih membeli cincin

Aneka macam batu dalam ikatan, ada bungur ada cempaka

Terima kasih Ibu Musiin

Ilmu dan pengalaman yang engkau bagikan sungguh sangat berguna


 

Senin, 06 Februari 2023

Mari Berpantun

 


Judul               : Mari Berpantun

Resume ke -    : 13

Gelombang      : 28

Tanggal           : 06 Februari 2023

Tema               : Kaidah Pantun

Narasumber     : Miftahul Hadi, S. Pd.

Moderator       : Dail Ma’ruf, M. Pd.

 

Pagi – pagi hujan turun

Hujan turun di musim kemarau

Mari – mari kita berpantun

Berpantun menghibur hati yang galau

 

Pantun sudah dikenal luas di masyarakat Indonesia. Walau identik dengan suku Melayu, pantun di berbagai daerah mempunyai sebutan sendiri. Di Tapanuli dikenal dengan ende – ende. Di Sunda dan Jawa dikenal dengan parikan. Pantun sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Di dalam kehidupan sehari – hari, pantun memiliki banyak kegunaan: untuk berkomunikasi sehari – hari pada zaman dahulu, mengawali sambutan, sebagai lirik lagu, sarana untuk berkenalan, sebagai dakwah atau menyampaikan nasihat. Pantun juga dapat dipakai sebagai sarana latihan berpikir tentang makna kata sebelum seseorang berujar.

Ada beberapa ciri pantun: 1 bait pantun terdiri atas empat baris, satu baris ideal jika terdiri atas empat sampai lima kata, satu baris terdiri  delapan sampai dua belas suku kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran. Baris ketiga dan keempat disebut isi. Pantun yang baik bersajak a – b – a – b. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk bersajak a – a – a – a. Hanya saja jika bersajak a – a – a – a, akan mengurangi keindahan.

Pantun memiliki kesamaan dengan syair. Perbedaannya terletak pada persajakan dan keterkaitan baris. Syair bersajak a – a – a – a. Syair tidak mempunyai sampiran. Semua baris dalam syair saling terhubung atau berupa isi. Berikut contoh pantun dan syair dari Bapak Miftah.

Pantun:

Rajinlah minum jamu,

Agar kuatlah urat,

Rajinlah tuntut ilmu,

Bagi dunia akhirat.

 

Syair:

Inilah kisah bermula kawan

Tentang negeri elok rupawan

Menjadi rebutan haparan jajahan

Hidup mati pahlawan memperjuangkan

 

Engkau telah mafhum kawan

Penggenggam bambu runcing ditangan

Pemeluk tetes darah penghabisan

Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.

 

Adapun gurindam hanya memiliki 2 baris. Kedua baris di dalam gurindam saling berhubungan. Gurindam bersajak a – a. Bapak Miftah memberikan contoh gurindam sebagai berikut:

Jika rajin salat sedekah,

Allah akan tambahkan berkah.

 

Gurindam dan karmina memiliki persamaan yaitu terdiri dari 2 baris. Perbedaannya adalah kedua baris di dalam karmina tidak saling berhubungan. Contoh gurindam adalah sebagai berikut:

Sudah gaharu Cendana pula,

Sudah tahu bertanya pula.

Trik untuk membuat pantun dari Bapak Miftah sebagai berikut:

1.      Mencari kata yang memiliki bunyi akhir sama minimal dua huruf.

2.      Memahami ciri-ciri pantun

3.      Menyusun baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

4.      Menyusun baris pertama dan kedua.


Pentingnya Proofreading Tulisan

 


Judul               : Pentingnya Proofreading Tulisan

Resume ke -    : 12

Gelombang      : 28

Tanggal           : 03 Februari 2023

Tema               : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber     : Susanto, S. Pd.

Moderator       : Helwiyah, S. Pd.,M.M

 

Menangkap ikan dengan pancing

Sebelum menerbitkan tulisan perlu dilakukan proofreading

 

Mengapa harus dilakukan proofreading sebelum menerbitkan tulisan? Tentu saja jawabnya adalah meminimkan kesalahan pada tulisan dan terhindar dari salin tempel.

Bagaimana langkah mudah melakukan proofreading sebelum menerbitkan tulisan? Langkah – langkah melakukan proofreading adalah melakukan swasunting atau self editing. Adapun langkah – langkah untuk melakukan swasunting:

1.      Mengendapkan tulisan selama beberapa waktu

2.      Meminta orang lain, teman, untuk membaca tulisan

3.      Meminta seorang proofreader

4.      Menggunakan aplikasi atau editing tools, google doc sebagai satu alternatif

Proses menulis, writing, dapat melalui tiga tahap, yaitu drafting, proofreading, dan redrafting. Drafting adalah tulisan draf pertama. Mengubah ide menjadi tulisan dan menghubungkannya. Proofreading adalah memeriksa konten, tata bahasa, dan kosa kata. Proofreading dilakukan ketika tulisan sudah jadi. Tidak dilakukan ketika tulisan masih setengah jalan. Redrafting adalah menulis ulang teks dengan membuat perubahan yang diperlukan.

Proofreading adalah tahap terakhir dari proses editorial dengan tujuan untuk menemukan kesalahan yang terlewatkan oleh penulis, editor, perancang buku, atau formatter.

Berikut tips untuk melakukan proofreading:

1.      Memperhatikan detail

Memperhatikan detail dengan membaca setiap huruf, setiap tanda baca, dan setiap spasi.

2.      Membaca dengan lantang

Dengan membaca lantang akan mendengar kata – kata. Dengan mendengar kata – kata akan membantu mendengar kesalahan yang tidak dilihat mata.

3.      Membaca dengan perlahan

Hal ini dilakukan terutama untuk tulisan nonfiksi. Tulisan nonfiksi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengoreksi daripada jenis tulisan yang lain.

4.      Beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri

Proofreading membutuhkan fokus yang instens. Oleh karena itu, perlu beristirahat karena akan sulit untuk mempertahankan fokus dalam jangka waktu yang lama.

Alat yang bisa membantu dan digunakan untuk proofreading adalah KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. EYD yang dipakai saat ini adalah EYD Edisi V. EYD V dapat dilihat di https://ejaan.kemdikbud.go.id/ .

Proofreading berbeda dengan editing. Editing cakupan kerjanya lebih luas. Proofreading sebatas uji baca pada tulisan. Proofreading meninjau kembali sebuah teks dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan kesalahan grammar, atau kesalahan – kesalahan mendasar lainnya.


Rabu, 01 Februari 2023

Majalah Sekolah: Manfaat dan Cara Mengelola

 


Judul               : Majalah Sekolah: Manfaat dan Cara Mengelola

Resume ke -    : 11

Gelombang      : 28

Tanggal           : 01 Februari 2023

Tema               : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber     : Widya Setianingsih, S. Ag.

Moderator       : Mutmainah, M.Pd.

 

Cuaca panas minum es segelas

Tidak terasa sudah sampai pertemuan sebelas

Es segelas isinya berbagai buah

Pertemuan sebelas materinya majalah sekolah

 

Majalah sekolah memiliki banyak manfaat: media komunikasi, promosi, publikasi, wadah kreativitas guru dan siswa. Majalah sekolah adalah media yang bersifat informatif, edukatif, dan kreatif.

Kemauan adalah kunci untuk mewujudkan majalah sekolah. Ibu Widya, narasumber pertemuan sebelas, berbagi pengalaman bahwa beliau mewujudkan majalah sekolah hanya dengan dua orang. Beliau sendiri dan temannya. Merangkap tugas dan jabatan. Dimulai dari hal sederhana, layout dengan cara digunting. Majalah sekolah tersebut terpaksa berhibernasi karena kendala sumber daya manusia dan pendanaan. Tetapi, dengan adanya kemauan akhirnya bangun kembali dengan crew yang lebih lengkap: penasihat, penanggung jawab, pemimpin redaksi, bendahara, editor, layout, dan pemburu berita. Tentu saja juga dengan dukungan pendanaan yang lebih kuat. Tampilan majalahnya dipercantik, halaman dipertebal, kualitas isi ditingkatkan. Ada pun isi dari majalah sekolah tersebut meliputi cerita bergambar, salam redaksi yang memuat kata sapaan dari pemred, karya siswa, artikel tambahan do you know yang disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, kuis berhadiah yang berupa tts atau tebak gambar.

Langkah – langkah menerbitkan majalah sekolah menurut Ibu Widya adalah sebagai berikut:

1.      Menyatukan ide dan gagasan

Teman – teman yang berjiwa literasi dan organisasi dikumpulkan untuk membentuk susunan redaksi yang akan mengelola majalah sekolah.

2.      Mengajukan proposal

Untuk mendapatkan dukungan dari sekolah perlu menyusun dan mengajukan proposal yang berisi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana, dan hal lain yang diperlukan.

3.      Membuat rancangan majalah

Menentukan isi berita dan juga nama majalah sekolah

4.      Mencari rekanan pendukung, percetakan, sponsor, dan lain - lain

5.      Sosialisasi

Sosialisasi kepada orang tua siswa meliputi pentingnya dan manfaat majalah sekolah.

Banyak cerita yang sayang jika terbuang. Banyak kejadian yang sayang jika terlewatkan. Majalah sekolah dapat diwujudkan sebagai salah satu kecintaan kepada lembaga.


Senin, 30 Januari 2023

Menulis Cerita Fiksi

 


Judul               : Menulis Cerita Fiksi

Resume ke -    : 10

Gelombang      : 28

Tanggal           : 30 Januari 2023

Tema               : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber     : Sudomo, S.Pt.

Moderator       : Bambang Purwanto, S.Kom.Gr.

 

Cerita fiksi tidak hanya membawa imaginasi berkelana. Cerita fiksi dapat dipakai sebagai sarana pembentukan karakter, rekreasi, dan memperkuat intuisi.

Berikut kiat menulis cerita fiksi menurut Bapak Sudomo, S.Pt. atau Mazmo. Kiat ini disebut dengan alur merdeka. Kiat menulis cerita fiksi dengan alur merdeka adalah:

1.      Mulai dari diri

Setiap orang punya pengalaman tentang cerita fiksi baik dalam penulisan maupun kendala yang dihadapi. Ada yang suka membaca cerita, tetapi belum pernah menulis. Begitu juga ada yang suka bercerita secara lisan dan juga belum pernah menulis. Ada yang sudah mencoba menulis, tetapi berhenti di tengah – tengah. Ada juga yang sudah berpengalaman dan karyanya termuat dalam antologi.

Jika ingin bisa menulis fiksi, maka harus mempunyai semangat untuk belajar. Mempunyai niat dan komitmen kuat untuk memulai dan menyelesaikan. Mencari berbagai referensi tentang kerangka karangan sebgai strategi menulis fiksi agar cerita tetap pada jalurnya. Harus terus membaca karya orang lain agar semakin kaya pemahaman dan ketrampilan. Konsistensi menulis cerita fiksi akan membuat terbiasa.

2.      Eksplorasi konsep

Seorang penulis cerita fiksi membutuhkan riset. Riset tersebut bisa berupa riset setting agar bisa menulis tempat dengan detail. Dengan membaca karya orang lain, seorang penulis fiksi akan memperoleh gambaran tentang teknik kepenulisan, gaya bahasa, dan menambah kosa kata.

Bentuk cerita fiksi beraneka: cerpen, novelet, novela, novel, fiksimini, flash fiction, dan pentigraf. Perbedaan pada semua bentuk cerita tersebut adalah jumlah katan.

Unsur – unsur pembentuk cerita adalah tema, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Namun, ada satu unsur yang penting untuk membangun cerita, yaitu premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat yang memudahkan dalam pengembangan cerita. Unsur premis ini adalah karakter, tujuan tokoh, rintangan/tantangan, dan resolusi. Contoh premis adalah seorang penyihir cilik yang harus berjuang demi ketenangan dunia.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar tanpa tujuan.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membuka cerita dengan baik, melakukan pengenalam tokoh dan latar dengan baik, menguatkan konflik internal dan eksternal tokoh, mempertimbangkan unsur logis sehingga tidak cacat logika, memperkuat imaginasi, susunan kalimat pendek dan jelas, memperhatikan diksi, dan membuat ending yang baik.

3.      Ruang kolaborasi

Bisa bekerja sama dengan penulis lain untuk membangun dan menyelesaikan cerita. Semisal Mazmo memberikan paragraf:

“Perlahan suara itu mulai menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama suara itu semakin mendekat.”

Kemudian saya akan melanjutkan seperti ini:

“Perlahan suara itu mulai menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama suara itu semakin mendekat.

Aku semakin membelalakkan mataku agar dapat melihat dari aapa atau siapakah suara yang semakin mendekat itu berasal. Namun, sia – sia. Hanya gelap yang membekap penglihatanku. Jantungku berdebar semakin cepat. Napasku pun demikian. Aku berusaha mengatur napasku dan menenangkan diri. Dalam ketidakpastian aku berusaha waspada.”

4.      Demonstrasi kontekstual

Menginventaris 5 tema yang paling disukai dan dikuasai

a.       Kesulitan sesama dan kepedulian

b.      Kejujuran dan kesejahteraan bersama

c.       Daya juang dalam berbagai kesulitan

d.      Daya cinta yang mengatasi berbagai masalah

e.       Tuhan yang penuh cinta dan ketidakterdugaan

5.      Elaborasi Pemahaman

Saling berbagi pemaham dengan berdiskusi dan mengikuti berbagai komunitas menulis cerita fiksi. Pengalaman dari sesama penulis akan semakin memperkaya pemahaman dan ketrampilan dalam berkarya.

6.      Koneksi antarmateri

Kesimpulan untuk mampu menulis cerita fiksi adalah berawal dari diri sendiri. Kemauan dan semangat untuk terus menulis dan belajar. Pemahaman tentang unsur – unsur cerita akan mendukung ketrampilan dalam menulis. Belajar dari penulis lain dengan membaca karyanya atau berdiskusi akan semakin meningkatkan kemampuan menulis cerita fiksi dan kualitas karya.

7.      Aksi Nyata

Semua yang dipelajari akan menjadi sia – sia jika tidak diterapkan. Oleh sebab itu, tiada jalan lain untuk bisa menulis cerita fiksi, kecuali melakukannya.


Minggu, 29 Januari 2023

Kunci Mudah Menulis



Judul               : Kunci Mudah Menulis
Resume ke -    : 9
Gelombang      : 28
Tanggal           : 27 Januari 2023
Tema               : Menulis Itu Mudah
Narasumber     : Prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator       : Lely Suryadi, S. Pd. SD

 

Salah satu cara bisa menulis adalah dengan menulis. Begitulah kira – kira quote awal dari Prof. Ngainun Naim untuk membuka pembelajaran pertemuan kesembilan. Pertanyaan awal untuk mulai menulis adalah “Apa yang mau ditulis?”. 

Salah satu kunci menulis yang mudah, menurut Prof. Ngainun adalah menulis hal – hal sederhana yang dialami. Pengalaman hidup sehari – dari dapat dijadikan sumber tulisan yang subur dengan memilih aspek yang mau diceritakan.

Kunci kedua mudah menulis adalah jangan menulis sambil dibaca atau diedit karena akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Aktivitas menulis dilakukan dalam keadaan bebas. Dalam keadaan bebas mengeluarkan apa saja yang ada dalam pikiran. Selesai menulis karena sudah habis bahan yang mau ditulis, maka lebih baik ditinggalkan terlebih dahulu dengan disimpan di dalam komputer dan tidak dibaca. Kemudian mencari suasana psikologis yang berbeda agar terendapkan. Setelah itu, baru dibaca kembali dengan mencermati kalimat demi kalimat, menambahkan ide jika ada yang perlu ditambah, memperbaiki penulisan kata. Sebelum mempublikasikan, tulisan perlu untuk dibaca sekali atau dua kali dengan prinsip: meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan. Sebuah tulisan berbobot ringan atau berat tergantung dengan kepentingan. Berat untuk kepentingan akademik, ringan untuk kepentingan publik.

Kunci ketiga adalah menulis tentang perjalanan. Semua orang sering melakukan perjalanan. Berangkat atau pulang kerja juga adalah sebuah perjalanan. Apa saja yang dilakukan selama dalam perjalanan dapat dituliskan. Ketika rekreasi, bisa ditulis segala yang dialami. Hal itu lebih mudah karena dijalani sendiri.

Kunci keempat adalah menulis secara ngemil, sedikit demi sedikit. Walaupun sedikit demi sedikit, tetap harus memiliki target. Prof. Ngainun mencontohkan bahwa beliau menulis beberapa jenis tulisan setiap hari. Untuk blog atau kompasiana, menargetkan 3 – 5 paragraf. Untuk artikel jurnal, menargetkan 1 paragraf. Target minimal ini harus diperjuangkan.

Tips mengatasi kesulitan memulai menulis pada alinea awal , menurut Prof. Ngainun adalah mengawali dengan prolog sederhana sebagai pintu masuk untuk paragraf demi paragraf. Selain itu juga mengawali dengan mengatasi hambatan psikologis yang bisa berupa ketakutan: ketakutan jelek, ketakutan salah, dan sebagainya. Cara untuk melawan kesulitan adalah dengan melakukan. Langkah kedua adalah dengan dipaksa karena di dalam hidup tidak ada yang benar – benar mudah. Memaksakan diri untuk menulis setiap hari selama tiga bulan dan buktikan nanti akan ketagihan. Lawan terbesar penulis adalah diri sendiri. Hal ini membutuhkan perjuangan. Agar tulisan semakin meningkat kualitasnya, perlu diiringi dengan belajar tanpa henti.

 

Kutub utara kutub magnet

Kebalikannya kutub selatan

Ayo kita mulai punya target

Menulis sebagai kebiasaan keseharian

 

Sabtu, 28 Januari 2023

Berkomitmen Untuk Lebih Bermakna

 



Judul               : Berkomitmen Untuk Lebih Bermakna
Resume ke -    : 8
Gelombang      : 28
Tanggal           : 25 Januari 2023
Tema               : Komitmen Menulis di Blog
Narasumber     : Drs. Dedi Dwitagama, M. Si.
Moderator       : Sigid PN, SH.

 

Pak Dedi mulai ngeblog 2005 terinspirasi dengan pemilik blog kreatif, agus sampurna. Akibat menulis di blog, pak Dedi bisa keliling Indonesia dan negara – negara. Hari ini presentasi ke - 1.024 sejak tahun 1990. Sudah menjadi pembicara sejak mahasiswa. Target menginspirasi untuk produktif berinternet sehingga bisa dikenal.

Banyak guru, tetapi sedikit yang hebat. Faktor utamanya adalah tidak produktif.  Produktif adalah jika yang dilakukan mendatangkan manfaat, memberi hasil, menguntungkan. Mayoritas guru sukanya melakukan yang minimalis. Mengenakan seragam, termasuk tindakan – tindakannya. Hidup terlalu serius. Hanya melakukan yang itu – itu saja. Jika terlalu serius, tidak punya waktu untuk diri sendiri. Bahkan, keluarga bisa jadi tidak terurus karena sibuk di karir. Menjadi tidak produktif.

Cara menjadi guru hebat adalah produktif. Produktivitas bisa terwujud jika ia punya visi, punya ide, melakukan pengembangan, melakukan perencanaan, melakukan hal – hal secara efisien. Ketika kita melakukan produktivas, sukses yang akan mencari. Ketika produktif akan menjadi percaya diri.

Suatu yang bagus jika tidak didokumentasikan dengan sarana yang selalu bisa diakses seperti blog, maka akan menjadi lebih bermakna. Buku tidak cukup. Sekarang eranya gadget, wordpress. Sekarang eranya menggunakan sosial media untuk bisa eksis. Yang dulu kertas buku – buku sekarang berubah menjadi digital. Setiap foto yang diunggah hendaknya disertai cerita agar lebih bermakna, memberikan kesan, dan memberikan jejak.

Berikut tips konsisten menulis di blog menurut Pak Dedi Dwitagama. Pertama, tentukan tujuan. Fokus pada hal – hal yang akan ditulis sehingga bersama jalannya waktu dapat mengenali bidang kemampuan menulis yang bagus dan dikuasai. Kedua, membuat outline. Ketiga, mulai menulis. Menulis di blog tidak harus panjang. Keempat, selesaikan tulisan dan upload. Kelima, mengikuti komunitas. Keenam, membaca tulisan orang lain. Dengan membaca tulisan orang lain akan mendapatkan ide. Ketujuh, menulis lagi. Kedelapan, memperkenalkan diri. Kesembilan, ikut klub dan berorganisasi.

 

Bunga kenanga bunga melati

Harum mewangi aromanya

Ayo kita komitmen menulis setiap hari

Agar pengalaman terdokumentasi dan lebih bermakna

Jumat, 27 Januari 2023

Ketika Tidak Mempunyai Ide Untuk Menulis

 


Judul                  : Ketika Tidak Mempunyai Ide Untuk Menulis

Resume ke -       : 7

Gelombang        : 28

Tanggal              : 23 Januari 2023

Tema                  : Mengatasi Writer’s Block

Narasumber       : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr.

Moderator          : Raliyanti, S. Sos., M.Pd.

 

Jus markisa enak rasanya

Tak cukup satu minum dua tak cukup dua minum tiga

Betapa girang dan bahagia

Kembali aku bisa belajar menulis bersama narasumber luar biasa

 

Kelas hari ini dibuka dengan motivasi dari Omjay, founder KBMN.  Peserta yang fokus pasti akan lulus. Di dalam kesulitan ada kemudahan. Demikian juga sebaliknya.  Hidup menjadi terasa sulit karena bisa jadi kesulitan demi kesulitan diciptakan sendiri. Selalu menyiapkan resume dengan baik agar bisa menjadi buku yang bermutu, buku yang enak dibaca. Banyak membaca agar mendapat pengetahuan dan pengalaman yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari – hari. Tetap semangat untuk belajar.

Untuk menjadi penulis harus siap dengan prosesnya. Demikian Ibu Ditta Widya Utami, Narasumber pertemuan ke - 7, juga memberikan motivasi. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak untuk bisa menjadi penulis seperti Omjay, founder KBMN dan penulis – penulis lain seperti Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko. Tidak bisa instan.

Menulis memberikan banyak manfaat. Salah satu manfaatnya adalah untuk self healing. Aktivitas menulis tidak bisa dilepaskan dari keberadaan diri sebagai makhluk berbahasa dan berbudaya. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk menulis adalah hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan masih banyak lagi yang bisa disebutkan. Jatuh cinta mungkin?

Banyak macam tulisan pribadi yang di antaranya diary, karya tulis ilmiah, cerpen, artikel, resume dan sebagainya. Menulis memiliki arti yang luas sehingga yang tergolong penulis tidak hanya novelis, cerpenis, jurnalis, atau blogger. Tetapi juga copy writer, content writer, script writer, ghost writer, techincal writer hingga UX writer.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh penulis adalah virus WB atau writer’s block atau virus WB. Virus WB bisa menghinggapi setiap penulis, tidak peduli tua tahu muda, profesional atau belum. Oleh sebab itu, seorang penulis perlu untuk mengenali virus VB, menyadari ketika dihinggapi,  dan menemukan cara mengatasinya.

Writer’s block pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikoanalisis Amerika, Edmund Bergler, pada tahun 1940. Writer’s block dapat diartikan sebagai kondisi ketika seorang penulis mengalami kebuntuan, tidak lagi produktif, atau berkurang kemampuan menulisnya.

Untuk mengatasinya, langkah pertama yang bisa ditempuh adalah mengetahui faktor penyebabnya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Writer’s block adalah kurang bisa beradaptasi dengan metode atau topik baru yang sedang dicoba untuk ditulis. Hal lain yang dapat menyebabkan writer’s block adalah stress, kelelahan fisik atau mental, terlalu perfeksionis.

Writer’s block  dapat diatasi dengan mencoba hal yang baru yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa menumbuhkan perasaan senang dan tertantang, membaca buku – buku ringan, dan free writing.

Free writing atau dikenal dengan menulis bebas. Menulis dengan tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi. Menulis dengan tanpa perasaan khawatir: khawatir dinyinyirin orang, khawatir dikritik ahli, khawatir tulisannya tidak bagus.

Jadi, bebaskan diri untuk menulis dengan tanpa rasa khawatir. Coba hal yang baru yang menantang dan menumbuhkan rasa senang. Tidak lupa, membaca buku – buku sebagai nutrisi dan menemukan ide.

Tips dari Ibu Ditta untuk menyelesaikan draf tulisan adalah tetap tenang dengan tulisan buruk. Buka kembali dan kelompokkan. Menguatkan tekad untuk mengolah kembali. Memulai dari akhir dengan membayangkan buku sudah jadi, tidak sekedar draf.  Kalau bisa, sambil membuat daftar isi.

 

Bunga kenanga bunga melati

Bunga mekar harum mewangi

Terima kasih, Bu Ditta, atas pencerahan yang menginspirasi

Membuat tekad bulat untuk menulis lagi