Jumat, 27 Januari 2023

Ketika Tidak Mempunyai Ide Untuk Menulis

 


Judul                  : Ketika Tidak Mempunyai Ide Untuk Menulis

Resume ke -       : 7

Gelombang        : 28

Tanggal              : 23 Januari 2023

Tema                  : Mengatasi Writer’s Block

Narasumber       : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr.

Moderator          : Raliyanti, S. Sos., M.Pd.

 

Jus markisa enak rasanya

Tak cukup satu minum dua tak cukup dua minum tiga

Betapa girang dan bahagia

Kembali aku bisa belajar menulis bersama narasumber luar biasa

 

Kelas hari ini dibuka dengan motivasi dari Omjay, founder KBMN.  Peserta yang fokus pasti akan lulus. Di dalam kesulitan ada kemudahan. Demikian juga sebaliknya.  Hidup menjadi terasa sulit karena bisa jadi kesulitan demi kesulitan diciptakan sendiri. Selalu menyiapkan resume dengan baik agar bisa menjadi buku yang bermutu, buku yang enak dibaca. Banyak membaca agar mendapat pengetahuan dan pengalaman yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari – hari. Tetap semangat untuk belajar.

Untuk menjadi penulis harus siap dengan prosesnya. Demikian Ibu Ditta Widya Utami, Narasumber pertemuan ke - 7, juga memberikan motivasi. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak untuk bisa menjadi penulis seperti Omjay, founder KBMN dan penulis – penulis lain seperti Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko. Tidak bisa instan.

Menulis memberikan banyak manfaat. Salah satu manfaatnya adalah untuk self healing. Aktivitas menulis tidak bisa dilepaskan dari keberadaan diri sebagai makhluk berbahasa dan berbudaya. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk menulis adalah hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan masih banyak lagi yang bisa disebutkan. Jatuh cinta mungkin?

Banyak macam tulisan pribadi yang di antaranya diary, karya tulis ilmiah, cerpen, artikel, resume dan sebagainya. Menulis memiliki arti yang luas sehingga yang tergolong penulis tidak hanya novelis, cerpenis, jurnalis, atau blogger. Tetapi juga copy writer, content writer, script writer, ghost writer, techincal writer hingga UX writer.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh penulis adalah virus WB atau writer’s block atau virus WB. Virus WB bisa menghinggapi setiap penulis, tidak peduli tua tahu muda, profesional atau belum. Oleh sebab itu, seorang penulis perlu untuk mengenali virus VB, menyadari ketika dihinggapi,  dan menemukan cara mengatasinya.

Writer’s block pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikoanalisis Amerika, Edmund Bergler, pada tahun 1940. Writer’s block dapat diartikan sebagai kondisi ketika seorang penulis mengalami kebuntuan, tidak lagi produktif, atau berkurang kemampuan menulisnya.

Untuk mengatasinya, langkah pertama yang bisa ditempuh adalah mengetahui faktor penyebabnya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Writer’s block adalah kurang bisa beradaptasi dengan metode atau topik baru yang sedang dicoba untuk ditulis. Hal lain yang dapat menyebabkan writer’s block adalah stress, kelelahan fisik atau mental, terlalu perfeksionis.

Writer’s block  dapat diatasi dengan mencoba hal yang baru yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa menumbuhkan perasaan senang dan tertantang, membaca buku – buku ringan, dan free writing.

Free writing atau dikenal dengan menulis bebas. Menulis dengan tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi. Menulis dengan tanpa perasaan khawatir: khawatir dinyinyirin orang, khawatir dikritik ahli, khawatir tulisannya tidak bagus.

Jadi, bebaskan diri untuk menulis dengan tanpa rasa khawatir. Coba hal yang baru yang menantang dan menumbuhkan rasa senang. Tidak lupa, membaca buku – buku sebagai nutrisi dan menemukan ide.

Tips dari Ibu Ditta untuk menyelesaikan draf tulisan adalah tetap tenang dengan tulisan buruk. Buka kembali dan kelompokkan. Menguatkan tekad untuk mengolah kembali. Memulai dari akhir dengan membayangkan buku sudah jadi, tidak sekedar draf.  Kalau bisa, sambil membuat daftar isi.

 

Bunga kenanga bunga melati

Bunga mekar harum mewangi

Terima kasih, Bu Ditta, atas pencerahan yang menginspirasi

Membuat tekad bulat untuk menulis lagi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar