Senin, 06 Februari 2023

Pentingnya Proofreading Tulisan

 


Judul               : Pentingnya Proofreading Tulisan

Resume ke -    : 12

Gelombang      : 28

Tanggal           : 03 Februari 2023

Tema               : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber     : Susanto, S. Pd.

Moderator       : Helwiyah, S. Pd.,M.M

 

Menangkap ikan dengan pancing

Sebelum menerbitkan tulisan perlu dilakukan proofreading

 

Mengapa harus dilakukan proofreading sebelum menerbitkan tulisan? Tentu saja jawabnya adalah meminimkan kesalahan pada tulisan dan terhindar dari salin tempel.

Bagaimana langkah mudah melakukan proofreading sebelum menerbitkan tulisan? Langkah – langkah melakukan proofreading adalah melakukan swasunting atau self editing. Adapun langkah – langkah untuk melakukan swasunting:

1.      Mengendapkan tulisan selama beberapa waktu

2.      Meminta orang lain, teman, untuk membaca tulisan

3.      Meminta seorang proofreader

4.      Menggunakan aplikasi atau editing tools, google doc sebagai satu alternatif

Proses menulis, writing, dapat melalui tiga tahap, yaitu drafting, proofreading, dan redrafting. Drafting adalah tulisan draf pertama. Mengubah ide menjadi tulisan dan menghubungkannya. Proofreading adalah memeriksa konten, tata bahasa, dan kosa kata. Proofreading dilakukan ketika tulisan sudah jadi. Tidak dilakukan ketika tulisan masih setengah jalan. Redrafting adalah menulis ulang teks dengan membuat perubahan yang diperlukan.

Proofreading adalah tahap terakhir dari proses editorial dengan tujuan untuk menemukan kesalahan yang terlewatkan oleh penulis, editor, perancang buku, atau formatter.

Berikut tips untuk melakukan proofreading:

1.      Memperhatikan detail

Memperhatikan detail dengan membaca setiap huruf, setiap tanda baca, dan setiap spasi.

2.      Membaca dengan lantang

Dengan membaca lantang akan mendengar kata – kata. Dengan mendengar kata – kata akan membantu mendengar kesalahan yang tidak dilihat mata.

3.      Membaca dengan perlahan

Hal ini dilakukan terutama untuk tulisan nonfiksi. Tulisan nonfiksi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengoreksi daripada jenis tulisan yang lain.

4.      Beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri

Proofreading membutuhkan fokus yang instens. Oleh karena itu, perlu beristirahat karena akan sulit untuk mempertahankan fokus dalam jangka waktu yang lama.

Alat yang bisa membantu dan digunakan untuk proofreading adalah KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. EYD yang dipakai saat ini adalah EYD Edisi V. EYD V dapat dilihat di https://ejaan.kemdikbud.go.id/ .

Proofreading berbeda dengan editing. Editing cakupan kerjanya lebih luas. Proofreading sebatas uji baca pada tulisan. Proofreading meninjau kembali sebuah teks dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan kesalahan grammar, atau kesalahan – kesalahan mendasar lainnya.


1 komentar:

  1. tulisannya runtut, bagus kak, jangan lupa mampirdi warung https://hasturahagi.blogspot.com/2023/02/indahnya-pantunku.html

    BalasHapus